tag:blogger.com,1999:blog-9458970803329150852024-02-08T10:34:09.360-08:00PsikologiPsikologihttp://www.blogger.com/profile/08420515833886744714noreply@blogger.comBlogger2125tag:blogger.com,1999:blog-945897080332915085.post-41695282219189227072008-12-26T05:18:00.000-08:002008-12-26T05:30:14.865-08:00Psikologi Sosial<span style="font-weight: bold;">Kelompok<br /><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Jenis - Jenis Kelompok<br /></span>jenis kelompok ada beberapa macam yaitu:<br /></span></span>1. Kelompok formal.<br /><span style="font-style: italic;"></span><span style="font-weight: bold;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;"><span style="font-style: italic;"></span> </span></span></span>Co: organisasi militer, perusahaan, kantor.<br /> Kelompok non-formal.<br /> Co: arisan, geng, kelompok belajar, teman - teman.<br />2. Kelompok kecil.<br /> Co: dua sahabat, keluarga, kelas<br /> Kelompok besar.<br /> Co: devisi tentara, suku bangsa, bangsa, negara<br />3. Kelompok jangka pendek.<br /> Co: panitia, penumpang kendaraan umum, orang2 yang memadamkan kebakaran<br /> Kelompok jangka panjang.<br /> Co: Bangsa, keluarga, tentara, sekolah<br />4. Kelompok Kohesif (hubungan erat antar keluarga).<br /> Co: keluarga, panitia, rombongan haji,sahabat.<br /> Kelompok tidak kohesif.<br /> Co: penonton bioskop, pembaca majalah, pengunjung pusat pertokoan, jamaah salat jumatPsikologihttp://www.blogger.com/profile/08420515833886744714noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-945897080332915085.post-14334558634302280802008-12-15T20:19:00.000-08:002008-12-24T20:46:24.532-08:00Psikologi<span style="font-weight: bold;">Sejarah</span><br />Psikologi adalah ilmu yang tergolong muda (sekitar akhir 1800an.) Tetapi, manusia di sepanjang sejarah telah memperhatikan masalah psikologi. Seperti filsuf yunani terutama Plato dan Aristoteles. Setelah itu St. Augustine (354-430) dianggap tokoh besar dalam psikologi modern karena perhatiannya pada intropeksi dan keingintahuannya tentang fenomena psikologi. Descartes (1596-1650) mengajukan teori bahwa hewan adalah mesin yang dapat dipelajari sebagaimana mesin lainnya. Ia juga memperkenalkan konsep kerja refleks. Banyak ahli filsafat terkenal lain dalam abad tujuh belas dan delapan belas—Leibnits, Hobbes, Locke, Kant, dan Hume—memberikan sumbangan dalam bidang psikologi. Pada waktu itu psikologi masih berbentuk wacana belum menjadi ilmu pengetahuan<br />Fungsi psikologi sebagai ilmu<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Psikologi memiliki tiga fungsi sebagai ilmu yaitu:</span><br /><span style="font-weight: bold;">Menjelaskan</span><br /> Yaitu mampu menjelaskan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasilnya penjelasan berupa deskripsi atau bahasan yang bersifat deskriptif.<br /><span style="font-weight: bold;"><br />Memprediksikan</span><br /> Yaitu mampu meramalkan atau memprediksikan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasil prediksi berupa prognosa, prediksi atau estimasi.<br /><span style="font-weight: bold;"><br />Pengendalian</span><br /> Yaitu mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang diharapkan. Perwujudannya berupa tindakan yang sifatnya prevensi atau pencegahan, intervesi atau treatment serta rehabilitasi atau perawatan.<br /><span style="font-weight: bold;"><br />Pendekatan neurobiologis</span><br />Tingkah laku manusia pada dasarnya dikendalikan oleh aktivitas otak dan sistem syaraf. Pendekatan neurobiologis berupaya mengaitkan perilaku yang terlihat dengan impuls listrik dan kimia yang terjadi didalam tubuh serta menentukan proses neurobiologi yang mendasari perilaku dan proses mental.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Pendekatan perilaku</span><br />Menurut pendekatan perilaku, pada dasarnya tingkah laku adalah respon atas stimulus yang datang. Secara sederhana dapat digambarkan dalam model S - R atau suatu kaitan Stimulus - Respon. Ini berarti tingkah laku itu seperti reflek tanpa kerja mental sama sekali. Pendekatan ini dipelopori oleh J.B. Watson kemudian dikembangkan oleh banyak ahli, seperti B.F.Skinner, dan melahirkan banyak sub-aliran.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Pendekatan kognitif</span><br />Pendekatan kognitif menekankan bahwa tingkah laku adalah proses mental, dimana individu (organisme) aktif dalam menangkap, menilai, membandingkan, dan menanggapi stimulus sebelum melakukan reaksi. Individu menerima stimulus lalu melakukan proses mental sebelum memberikan reaksi atas stimulus yang datang.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Pendekatan psikoanalisa</span><br />Pendekatan psikoanalisa dikembangkan oleh Sigmund Freud. Ia meyakini bahwa kehidupan individu sebagian besar dikuasai oleh alam bawah sadar. Sehingga tingkah laku banyak didasari oleh hal-hal yang tidak disadari, seperti keinginan, impuls, atau dorongan. Keinginan atau dorongan yang ditekan akan tetap hidup dalam alam bawah sadar dan sewaktu-waktu akan menuntut untuk dipuaskan.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Pendekatan fenomenologi</span><br />Pendekatan fenomenologi ini lebih memperhatikan pada pengalaman subyektif individu karena itu tingkah laku sangat dipengaruhi oleh pandangan individu terhadap diri dan dunianya, konsep tentang dirinya, harga dirinya dan segala hal yang menyangkut kesadaran atau aktualisasi dirinya. Ini berarti melihat tingkah laku seseorang selalu dikaitkan dengan fenomena tentang dirinya.<br /><span style="font-weight: bold;"><br />Kajian psikologi</span><br /><span style="font-weight: bold;">Psikologi </span>adalah ilmu yang luas dan ambisius, dilengkapi oleh biologi dan ilmu saraf pada perbatasannya dengan ilmu alam dan dilengkapi oleh sosiologi dan anthropologi pada perbatasannya dengan ilmu sosial.<br /><br />Beberapa kajian ilmu psikologi diantaranya adalah:<br /><span style="font-weight: bold;">Psikologi perkembangan</span><br />Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari perkembangan manusia dan faktor-faktor yang membentuk prilaku seseorang sejak lahir sampai lanjut usia. Psikologi perkembangan berkaitan erat dengan psikologi sosial, karena sebagian besar perkembangan terjadi dalam konteks adanya interaksi sosial. Dan juga berkaitan erat dengan psikologi kepribadian, karena perkembangan individu dapat membentuk kepribadian khas dari individu tersebut.<br /><span style="font-weight: bold;"><br />Psikologi sosial</span><br />bidang ini mempunyai 3 ruang lingkup, yaitu :<br />1. studi tentang pengaruh sosial terhadap proses individu, misalnya : studi tentang persepsi, motivasi proses belajar, atribusi (sifat)<br /> 2. studi tentang proses-proses individual bersama, seperti bahasa, sikap sosial, perilaku meniru dan lain-lain<br /> 3. studi tentang interaksi kelompok, misalnya : kepemimpinan, komunikasi hubungan kekuasaan, kerjasama dalam kelompok, persaingan, konflik<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Psikologi kepribadian</span><br />Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya, psikologi kepribadian berkaitan erat dengan psikologi perkembangan dan psikologi sosial, karena kepribadian adalah hasil dari perkembangan individu sejak masih kecil dan bagaimana cara individu itu sendiri dalam berinteraksi sosial dengan lingkungannya.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Psikologi kognitif</span><br />Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari kemampuan kognisi, seperti: Persepsi, proses belajar, kemampuan memori, atensi, kemampuan bahasa dan emosi.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Wilayah terapan psikologi</span><br />Wilayah terapan psikologi adalah wilayah-wilayah dimana kajian psikologi dapat diterapkan. walaupun demikian, belum terbiasanya orang-orang Indonesia dengan spesialisasi membuat wilayah terapan ini rancu, misalnya, seorang ahli psikologi pendidikan mungkin saja bekerja pada HRD sebuah perusahaan, atau sebaliknya.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Psikologi pendidikan</span><br />Psikologi pendidikan adalah perkembangan dari psikologi perkembangan dan psikologi sosial, sehingga hampir sebagian besar teori-teori dalam psikologi perkembangan dan psikologi sosial digunakan di psikologi pendidikan. Psikologi pendidikan mempelajari bagaimana manusia belajar dalam setting pendidikan, keefektifan sebuah pengajaran, cara mengajar, dan pengelolaan organisasi sekolah.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Psikologi sekolah</span><br />Psikologi sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Psikologi industri dan organisasi</span><br />Psikologi industri memfokuskan pada menggembangan, mengevaluasi dan memprediksi kinerja suatu pekerjaan yang dikerjakan oleh individu, sedangkan psikologi organisasi mempelajari bagaimana suatu organisasi memengaruhi dan berinteraksi dengan anggota-anggotanya.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Psikologi kerekayasaan</span><br />Penerapan psikologi yang berkaitan dengan interaksi antara manusia dan mesin untuk meminimalisasikan kesalahan manusia ketika berhubungan dengan mesin (human error).<br /><span style="font-weight: bold;"><br />Psikologi klinis</span><br />Adalah bidang studi psikologi dan juga penerapan psikologi dalam memahami, mencegah dan memulihkan keadaan psikologis individu ke ambang normal.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Parapsikologi</span><br />Parapsikologi adalah cabang psikologi yang mencakup studi tentang extra sensory perception, psikokinesis, dan sebagainya [1][2][3]. Bagi para pendukungnya, parapsikologi dilihat sebagai bagian dari psikologi positif dan psikologi transpersonal[1][4][3]. Penelitian parapsikologi pada umumnya dilakukan di laboratorium sehingga parapsikolog menganggap penelitian tersebut ilmiah.[1][3]. Kritisisme terhadap parapsikologi [5] dan dukungan terhadap parapsikologi dari American Association for the Advancement of Science terhadap affiliasinya yaitu Parapsychological Association [6]<br /><br /><span style="font-weight: bold;">SALAH KAPRAK TENTANG PSIKOLOGI<br /><span style="font-style: italic;">Psikologi Bukan Ilmu Pengetahuan</span></span><br /> Psikologi telah memiliki syarat untuk dapat berdiri sendiri sebagai ilmu pengetahuan terlepas dari Filsafat. (Syarat Ilmu Pengetahuan: Memiliki objek (Tingkah laku), memiliki metode penelitian (sejak laboratorium Wundt didirikan psikologi telah membuktikan memiliki metode ilmiah), sistematis,dan bersifat universal.<br /><br /><span style="font-style: italic; font-weight: bold;">Salah penggolongan</span><br /><span style="font-style: italic; font-weight: bold;"> </span>Berbagai hal yang berbau kepribadian sering dimasukan kedalam psikologi, semisal: ramalan-ramalan seputar kepribadian (palmistry, chirology, dll.) sehingga terbentuk pandangan tentang psikologi bukanlah ilmu pengetahuan.<br /><span style="font-weight: bold; font-style: italic;"><br />Terjebak dengan kata Psikotes</span><br /> Psikologi bukan hanya psikotes, tetapi inilah bagian dari psikologi yang paling populer di masyarakat. Banyak kalangan yang sinis dengan psikologi karena psikotes, bagaimana psikolog dapat memvonis potensi seseorang dengan hanya serangkaian tes. Sesungguhnya masih banyak metode lain yang dapat digunakan, akan tetapi seringkali metode ini dipilih untuk alasan efisiensi.<br /><span style="font-weight: bold; font-style: italic;"><br />Psikologi melakukan dehumanisasi</span><br /><span style="font-weight: bold; font-style: italic;"> </span>Kebalikannya, psikologi memandang setiap individu adalah unik, bahkan psikotes dilakukan untuk lebih memahami keunikan dari setiap individu. Justru, kalangan yang menyamaratakan setiap individu secara tidak langsung memvonis manusia adalah robot (dehumanisasi) yang tidak memiliki keunikan satu sama lainnya.Psikologihttp://www.blogger.com/profile/08420515833886744714noreply@blogger.com